-

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta : Usut Tuntas Dalang di Balik Teror Bom di Kampung Melayu

Kamis, 25 Mei 2017 | 21:09 WIB

 

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengutuk keras teror bom yang terjadi di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu malam (24/5). Teror bom di Kampung Melayu harus diusut tuntas untuk mencari dalang di balik aksi keji di luar batas kemanusiaan itu.

"Saya sedih masih terjadi teror bom di Jakarta. Saya mengutuk keras aksi bom itu karena merugikan bangsa dan rakyat Indonesia," kata pria yang akrab disapa Oso ini usai meresmikan pondok pesantren Sulaimaniyah Serang, Banten, Kamis (25/5). Aksi teror bom panci yang terjadi pada Rabu malam di terminal Kampung Malayu, Jakarta Timur,  itu menewaskan dua pelaku bom bunuh diri dan tiga anggota polisi di tempat kejadian.

Oso meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas aksi teror bom panci itu, apalagi tiga orang polisi ikut menjadi korban. "Polisi harus mengusut dan mencari dalang di balik aksi bom itu, apalagi anggota kepolisian ikut menjadi korban," katanya.

Dari aksi bom itu Oso mengingatkan pentingnya kesadaran berbangsa. "Itulah pentingnya kesadaran berbangsa harus kita tingkatkan terus. Itulah gunanya Sosialisasi Empat Pilar MPR," ucapnya.

Kepada masyarakat, Oesman Sapta menghimbau untuk bersikap tenang dan tidak terpancing oleh berita yang simpang siur, dan tetap mempercayakan semuanya kepada Pemerintah dan aparat keamanan untuk mengusut tuntas kasus teror, sekaligus mencegah berulangnya peristiwa ini.

Oso percaya  bahwa Presiden RI Joko Widodo beserta jajarannya bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan tuntas serta mendukung penuh langkah-langkah cepat yang akan diambil oleh Presiden.


FOKUS MPR
+
Dihadapan delegasi Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, Jawa Tengah, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, para santri memiliki jasa yang sangat besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Masyarakat Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang biasanya menonton pertunjukan reog, kali ini pada 28 Oktober 2018, mendapat suguhan pagelaran wayang kulit
Sembilan anggota baru MPR dilantik Ketua MPR
Sistem demokrasi liberal yang berlaku di Indonesia, membuat kesempatan para calon yang memiliki modal finansial lebih besar.
Anggota MPR dari Fraksi PKB, Mohammad Toha,  mengatakan, sebelum UUD Tahun 1945 diamandemen,
Selengkapnya di www.mpr.go.id